Senin, 04 Juli 2011

Belum Saatnya

Senyum mu indah laksana bulan sabit yang bercahaya di gelapnya malam itu. Terpaku malu ku melihat eloknya paras wajahmu. Hanya senyum yang bisa ku lempar padamu, tak berharap kau tau itu. Kini semua tinggal impian setelah ku tau semua yang kau miliki telah menjadi apa yang di harapkan dia. Dia yang telah lebih dulu memenangkan cinta tulusnya untuk kau miliki. Ku berharap itu tak lama. Namun hanya takdir Tuhan yang tau semua apa yang akan terjadi nanti,esok dan selanjutnya. Ku hanya bisa memandangmu dari sepi sendiriku di ujung sudut di kota ini. Senyummu luluhkan hatiku saat kau tertawa dan begitu menyakitkan hati ini jika merasakan senangnya menjadi milikmu. Harapku tak pernah berhenti untuk menempatkan namu dalam palung hatiku yang sampai saat ini masih gelap dan ku jadikan kau lentera cahaya dalam kegelapan palung hati ku tersebut. Semoga saja ini tak lama dan Tuhan belum memberikan yang lebih baik dari mu.